Home » Puisi

Puisi

berisi tentang konten puisi

Kumpulan Puisi Oleh Syahari Ayu Bachtiar

Puisi "Hikayat Resolusi, Bahasa Ibu, Padamu Wahai Negeri" Kumpulan Puisi Oleh Syahari Ayu Bachtiar

Puisi “Hikayat Resolusi, Bahasa Ibu, Padamu Wahai Negeri” Kumpulan Puisi Oleh Syahari Ayu Bachtiar HIKAYAT RESOLUSI Setiap tahun hampir usai Manusia mengarang-ngarang resolusi Sebulan dua bulan jadi basi Lalu tahun kembali berjalan lunglai dan lalai Tahun yang baru, letupan semangat di Januri Segala yang meledak di kepala bersama kembang api Apa yang kau dapat dari bising ini? Tidak ada, sunyi …

Read More »

Puisi “Ladang Kering, Menjadi Manusia, Bertemu dan rindu” Kumpulan Puisi Oleh Muhammad Fadli Muslimin

Muhammad Fadli Muslimin

Ladang Kering Sawah dan irigasi beralih fungsisengkedan meracau luapan air bahmenyeret muntahan bumi ke permukaanmenangis seisi bumi menghujat sang pemilik Ladang-landang gandum telah kering kerontangtiada hijau di ladang tandusmerekah tanah subur cacing-cacing berselimut kafan Gunung-gunung mulus tanpa rambutsisir tiada kuasa merapikan kulitsubur hanya nostalgia era otoritergerah silam di puncak pendakian Milenial tertatih menimba air di sumurlupa cara menarik dan menjatuhkangayung diberi …

Read More »

“Saya ingin jadi Puisi, Sepagi ini, Penyesalan, Pagi ini kau berlayar” Kumpulan Puisi oleh Joe Hasan

Puisi oleh Joe Hasan Puisi SULTENG

SAYA INGIN JADI PUISI saya ingin jadi puisi dari setiap bait yang kau eja di langit di udara awan menyetujui perjalanan kita yang selama ini penuh kebohongan biarkan saya jadi tinta buat puisi yang kau tulis setiap hari meski selalu ditolak koran anggap saja kita membangun sejarah untuk pejuang puisi tahun-tahun depan itu saja SEPAGI INI sepagi ini namaku tereja …

Read More »

“Ada Apa di Kota?, Sebuah Kata Untuk Realita, Kasih Ingin Pulang, Sajak Senja” Puisi-Puisi karya Arfan Fauzan

ADA APA DI KOTA? Diksiku tidak seindah langit merah Jauh dari orang tua serasa hidup sendiri dan ternyata aku ada di kota perantauan mengadu nasib bertahan hidup untuk masa depan dan kini aku dilanda oleh kerinduan seperti senja  yang hidup sendiri      namun di nantikan semua orang Palu, 23 Desember 2021 SEBUAH KATA UNTUK REALITA Kata kata Hanya seutas perumpamaan …

Read More »

“Cacat, Bukan Suara Sumbang, Kabar Apa? Apa Kabar?” Karya Aan

Cacat Kami hidup di tanah subur Kami hidup di tanah kaya Kami hidup di tanah melimpah Kami hidup dengan kotor Kami hidup dengan dusta Kami hidup dengan perasuah Rusak digerogoti Sesak ditanggung sendiri Diperdaya sampai mati Padahal di negeri sendiri Bertahan penuh ambisi Lumpuh tapi berdiri Apakah kami sakti?                                                                                           Bukan Suara Sumbang Bukan dalam gua pengap Tapi di gedung …

Read More »

“Gadis Peradaban Kota, Kematian Suluh Budaya, Gunung Botak, Merpati, Mekar” Puisi-Puisi Karya Moehammad Abdoe

Gadis Peradaban Kota Serupa itu lapar bertandang kepadamu wajahnya penuh murung dengan kepak mega dan benang langit yang menjuntai membasahi kotamu Jakarta (kota) metropolitan tak ada lagi huma, angin, lembah, dan bukit seperti bukan senyum gadis perawan dari desamu hidupnya tak lagi mempunyai tanda (Jakarta, 2021) Kematian Suluh Budaya Hutan itu akan dibangun gedung megah benih-benih yang dulu kau tanam …

Read More »

“Astarte, Cinta Teramat Tua, Sendiri, Elemen, Mars” Puisi-Puisi karya Faris Al Faisal

ASTARTE     astarte, dari gerakan kecil sama sekali tak kentara, datang dari panggilan jiwa – yang mengubah   banyak hal kesedihan disetop, mata cokelatnya biarkan jadi biji yang tumbuh di tanah air malu-malu – mau-mau – lalu berseri bertukar udara langit menjadi lebih biru di kedalaman pandang, mengandung pangkal musim diputari kupu-kupu sepanjang hari dunia yang ia lihat di mimpinya dunia …

Read More »

“Narasi 2021, Ibu, Ayah” Puisi-Puisi Karya Moh. Reza

NARASI 2021 Di pagi yang porak-poranda media bersitegang pada kebijakan penguasa peristiwa demi peristiwa seakan menjadi air yang mengalir ke hulu mencari mangsanya untuk kematian Di tengah riuhnya omong kosong rakyat di paksa menjual tanah sebagai modal kesejahteraan katanya namun, kegirangan itu hanya sebagai tamu yang diam-diam merenggut nyawa tuan rumah sementara dengung pembelaan terdengar dari sudut desa ibu-ibu yang …

Read More »

Puisi “Abhati” Karya Ahmad Maulidi

Rindu itu mencari peraduan Langkahnya sedikit pelan Karena hujan turun jelang malam Desir angin lalu juga menghilang Sudah tidak ada lagi perasaan Tentang dunia yang fana Alam lebih memilih kenyataan Yang bercerita bahwa ujung jalan Adalah tempat yang nyata Abhati melihat sinar keagungan Ia menjemput cahaya yang suci Ketika ramadhan mulai beranjak Dan rindu mulai menyeruak mencari Abhati adalah sinar …

Read More »

Puisi “Bencana Malam” Karya Ahmad Maulidi

Pulanglah kawan Sudah selarut ini Kau masih di luar Padahal bulan Sedikit lagi bergulir Pindah tempat Ke sepertiga malam Kau dengarkah itu? Suara burung-burung malam Telah berganti bunyi Tepat pukul satu dinihari Kokok ayam pertama Menyahut bangunkan malaikat Kembalilah ke rumahmu kawan Kita sudahi bincang ini Besok pun kita Masih bisa bertemu Mengadu cerita Yang tidak selesai Kawan Biarkan alam …

Read More »