Balai Bahasa Sulawesi Tengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KATA PENGANTAR
Keanekaragaman bahasa daerah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia merupakan kekayaan yang patut disyukuri dan dibanggakan. Kekayaan itu tentu harus dijaga dan dilestarikan sebagai aset bangsa yang sangat berharga. Salah satu bahasa daerah yang dituturkan di Sulawesi Tengah adalah bahasa Kaili. Setakat ini, jumlah penutur bahasa Kaili sudah menurun. Hal itu disebabkan oleh penutur muda suku Kaili perlahan-lahan mulai meninggalkan bahasa mereka. Pada umumnya, mereka menggunakan bahasa Indonesia dalam komunikasi sehari-hari. Bahkan, terkadang menyisipkan bahasa asing dalam tuturan mereka. Jika hal ini dibiarkan, sudah dipastikan beberapa puluh tahun ke depan bahasa Kaili dapat mengalami kepunahan.
Berdasarkan penelitian Pemetaan Bahasa Di Sulawesi Tengah tahun 2020, bahasa Kaili memeliki beberapa dialek. Bahasa Kaili dialek Ledo merupakan salah satu bagian dari dialek bahasa Kaili yang masih digunakan di Sulawesi Tengah. Bahasa Kaili sebagai aset daerah yang sangat berharga harus dilindungi dengan cara merevitalisasi. Revitalisasi bahasa Kaili di kalangan generasi muda harus ditingkatkan. Generasi muda, mulai dari usia kanak-kanak hingga usia remaja, harus memiliki sikap positif terhadap bahasa daerah dengan cara bangga dan mencintai bahasa daerah mereka. Oleh sebab itu, bahasa Kaili diperkenalkan pada generasi muda sejak usia dini agar mereka terbiasa menuturkannya. Balai Bahasa Sulawesi Tengah sebagai Unit Pelaksana Teknis Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian, Pendidikan, Kebudayaan, Riset, danTeknologi mendukung pemerintah daerah Sulawesi Tengah pada pelestarian bahasa-bahasa daerah di Sulawesi Tengah. Salah satu bentuk dukungan Balai Bahasa Sulawesi Tengah pada pelestarian bahasa daerah di Sulawesi Tengah adalah menyusun dan menerbitkan kamus bergambar bahasa Indonesia-Kaili Ledo-Inggris.
Kamus bergambar Indonesia-Kaili Ledo-Inggris diperuntukkan bagi anak-anak, baik pada jenjang taman kanak-kanak (TK) maupun sekolah dasar (SD). Selain itu, kamus ini juga memperkenalkan beberapa kosakata yang berkaitan dengan anggota tubuh, bilangan, nama hari, bangunan, sayur-sayuran, buah-buahan, dll. Kamus bergambar ini dirancang dengan menggunakan warna dan gambar yang menarik sehingga anak-anak termotivasi untuk membacanya. Penggunaan warna dan gambar yang menarik dalam kamus bergambar ini diharapkan dapat mempermudah anak-anak belajar bahasa Kaili khususnya anak-anak yang bukan penutur asli bahasa Kaili. Semoga kamus ini dapat mendukung upaya pelestarian bahasa Kaili di bumi Tadulako, Sulawesi Tengah. Mari kita tetap berpegang teguh pada semboyan “Utamakan Bahasa Negara, Lestarikan Bahasa Daerah, dan Kuasai Bahasa Asing”.