Balai Bahasa Sulawesi Tengah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Puisi

Puisi “Bencana Malam” Karya Ahmad Maulidi

Pulanglah kawan

Sudah selarut ini

Kau masih di luar

Padahal bulan

Sedikit lagi bergulir

Pindah tempat

Ke sepertiga malam

Kau dengarkah itu?

Suara burung-burung malam

Telah berganti bunyi

Tepat pukul satu dinihari

Kokok ayam pertama

Menyahut bangunkan malaikat

Kembalilah ke rumahmu kawan

Kita sudahi bincang ini

Besok pun kita

Masih bisa bertemu

Mengadu cerita

Yang tidak selesai

Kawan

Biarkan alam yang mencumbu malam

Jangan kita

Sekalipun cerita

Yang tak henti kita ceritakan

Bercerita tentang Kalam yg dalam

Berkisah tentang malam yang kelam

Cukup kawan

Mimpimu harusnya kau tinggal dalam tidur

Tapi sampai malam berganti detik

Justru kau yang tertidur dalam mimpi

Membawa cita-citamu

Bersemayam dalam suara

Lalu asamu hanya berupa kata

Kawan

Besok kita masih bisa bertemu

Melanjutkan mimpi yang sama

Yang dibangun oleh kita

Hingga pagi datang

Membawa kopi pahit

Dengan aroma pekat

Kawanku

Sudahlah bercerita

Kita bukan pemuja malam

Yang tersesat dalam gelap

Berputar-putar di sepanjang jalan

Kita punya rumah

Untuk pulang

Untuk mendulang

Rindu dan sayang

Kepada pemilik ranjang

Ahmad Maulidi, aktif sebagai tenaga pengajar di salah satu SMA swasta yang ada di kota Palu. Kegiatan menulis sudah dilakukan sejak masih duduk di bangku sekolah menengah atas. Beberapa karya puisi pernah dimuat di harian lokal kota Palu Radar Sulteng dan Mercusuar, juga tulisan esai termuat dalam buku kumpulan esai Guru Bisa Menulis yang diterbitkan oleh Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Tengah.

LEAVE A RESPONSE

Your email address will not be published. Required fields are marked *